Minggu, 17 Mei 2009

Pendidikan Informal 2

Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris



Penguasaan Bahasa Inggris merupakan kunci keberhasilan bagi individu, masyarakat dan bangsa Indonesia dalam berbagai bidang di era globalisasi ini. Aktivitas untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi berbahasa Inggris dapat dilakukan dengan berbagai cara dan di berbagai tempat. Namun anak-anak Indonesia sebagian besar menggunakan atau memanfaatkan kegiatan pembe- lajaran berbahasa Inggris di sekolah-sekolah formal. Maka sekolah formal menjadi tumpuan utama pembelajaran bahasa Inggris yang akan menjadi bekal anak-anak Indonesia dalam menapaki kehidupan masa depan mereka.

Dari tahun ke tahun keberhasilan pembelajaran bahasa Inggris di SMA masih belum memuaskan para orang tua, professional dan dosen dengan melihat kenyataan bahwa kompetensi berbahasa para lulusan SMA yang masih belum sesuai dengan harapan kita. Kurikulum bahasa Inggris hampir setiap sepuluh tahun sekali diperbaharui sebagai upaya meningkatkan tingkat keberkeberhasilan siswa menguasai bahasa Inggris. Upaya melalui kurikulum ternyata tidak cukup tanpa disertai upaya peningkatan mutu para guru bahasa Inggris dan juga pembaharuan akan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik siswa. Bahan ajar, oleh sebab itu, juga menjadi faktor penentu keberhasilan para siswa SMA dalam belajar bahasa Inggris.

Tujuan penelitian pengembangan bahan ajar pada tesis ini adalah untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan serta karakteristik siswa SMA Negeri 14 dab 17 Surabaya. Data awal dari kebutuhan serta karakteristik siswa diperoleh melaui tes tulis meliputi penguasaan grammar points serta penerapannya dalam berkomunikasi dalam bentuk teks (Genre). Dari hasil analisis kebutuhan serta analisis karakteristik siswa SMA Negeri 14 dan 17 Surabaya, diperoleh kesimpulan bahwa pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatan hasil belajar bahasa Inggris mereka adalah pendekatan yang di dalamnya terdapat keseimbangan antara teori dan praktek. Ini tidak laian adalah pendekatan yang memiliki bentuk, langkah-langkah dan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menyeimbangkan antara latihan-latihan untuk menanamkan pengetahuan dan penguasaan pada komponen kebahasaan, grammar, vocabulary ,spelling pronunciation, intonasi dengan latihan-latihan penggunannya dalam praktek berkmonikasi secara lisan dan tulis. Pendekatan pembelajaran ini disebut Genre Approach (Berpendekatan Teks) Pengembangan bahan ajar bahasa Inggris SMA untuk semester gasal kelas XII ini menggunakan Genre Approach yang mencakup jenis-jenis teks transactional text dan major texts (narrative, explanation, discussion) sesuai Standar Isi mata pelajaran bahasa Inggris.

Pengembangan bahan ajar buku SMA ini dirancang dengan menggunakan model rancangan Dick and Carey yang kemudian menghasilkan draf bahan ajar buku. Draf tersebut selanjutnya diuji-cobakan sebanyak empat tahap. Pada masing-masing tahap ada dua kegiatan yaitu evaluasi dan revisi terhadap draft bahan ajar. Adapaun empat tahapan uji coba draf bahan ajar bahasa Inggris, yaitu:

(1) review draft oleh ahli mata pelajaran bahasa Inggris dan

(2) review draft oleh ahli perancangan pembelajaran bahan ajar buku bahasa Inggris

(3) diuji-cobakan pada teman sejawat guru bahasa Inggris di SMA Negeri 14 dan 17 Surabaya dan juga

(4) diuji cobakan pada 20 siswa dari dua sekolah tersebut.

Teknik pengumpulam data dilakukan melalui angket. Hasil review awal, tahap 1 dan tahap 2, pengembangan menunjukkan bahwa bahan ajar itu masih memiliki kekurangan. Atas saran-saran kedua ahli, bahan ajar bahasa Inggris dan ahli desain buku bahan ajar bahasa Inggris, beberapa kekurangan dapat direvisi menjadi lebih baik. Kemudian setelah direvisi uji coba dilanjutkan untuk memperoleh tanggapan pada teman sejawat. Berbagai kekurangan seperti latihan grammar yang dianggap kurang memadai, rangkuman-rangkuman perlu disediakan, tingkat kesulitan teks yang masih terlalu tinggi dan vocabulary yang latihannya kurang variatif dapat ditampung. Kemudian revisi juga dilakukan untuk kemudian tahap terakhir diuji-cobakan untuk memperoleh tanggapan pada 20 siswa, sebanyak 10 siswa pada tiap sekolah.

Akhirnya, penelitian pengembangan bahan ajar buku bahasa Inggris ini memperoleh data prosentase penerimaan siswa terhadap bahan ajar buku bahasa Inggris semester gasal kelas XII di SMA Negeri 14 dan 17, yaitu sebesar 76,1 % dari siwa SMA Negeri 17 dan 78, 4 % dari siswa SMAN 14. Besarnya prosentase ini juga sama dengan nilai kualitas bahan ajar buku bahasa Inggris yang dikembangkan. Untuk prosentase tersebut, bahan ajar masuk kategori layak dipakai dan tidak diperlukan direvisi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar