Minggu, 17 Mei 2009

Pendidikan Tinggi 4

CSR Korporasi Diharapkan Dukung Kemajuan Pendidikan

Kamis, 5 Maret 2009
DEPOK, KAMIS — Kepedulian sejumlah perusahaan untuk memajukan dunia pendidikan melalui kegiatan corporate social responsibility (CSR) sangat berarti bagi dunia pendidikan. Jika sekarang cenderung CSR diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pemberian beasiswa maka ke depan CSR diharapkan bisa mendongkrak pencapaian angka partisipasi kasar (APK) perguruan tinggi, yang sampai sekarang masih rendah.
Direktur Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Ira S, mengemukakan hal itu ketika menjadi pembicara kunci pada acara talkshow bertajuk "Pemanfaatan CSR Korporasi untuk Mendukung Pendidikan Tinggi Berkualitas", Kamis (5/3) di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat. Lima pembicara pada talkshow adalah Gumilar R Somantri, Rektor Universitas Indonesia; Arwin Rasyid, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga; Noke Kiroyan, Ketua Konsorsium CSR & Ketua Dewan Pembina Indonesia Business Link; Rikard Bagun, Pemimpin Redaksi Kompas; dan Muliaman Hadad, Ketua Iluni FE UI.
Ira menjelaskan, APK perguruan tinggi sampai sekarang masih menjadi masalah. Tahun 2008 lalu APK perguruan tinggi (PT) adalah 17,75 persen. Tahun 2009 diharapkan bisa meningkat menjadi 19 persen. Lima tahun ke depan, APK PT ditargetkan mencapai 25 persen. Untuk mencapai peningkatan APK ini, perlu diberikan kesempatan seluas-luasnya kepada lulusan SMA untuk masuk perguruan tinggi.
Perguruan tinggi melalui fakultas-fakultasnya perlu menjemput bola, memberikan kesempatan lulusan SMA untuk masuk di perguruan tinggi. Jangan sampai ada daftar tunggu, lulusan-lulusan yang seharusnya ada di perguruan tinggi, ujarnya.
Selain untuk calon mahasiswa, CSR korporasi perlu juga diarahkan untuk membantu penelitian dosen. Karena selama ini, untuk menjalani fungsi tridharma perguruan tinggi, khusus bidang penelitian, dosen mengalami kesulitan biaya.
Sementara itu, dalam talkshow dibahas bagaimana korporasi, melalui program CSR, dapat membantu perguruan tinggi untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi berkualitas. Sangat disadari, biaya penyelenggaraan pendidikan tinggi berkualitas tidaklah murah, terutama apabila diarahkan untuk mencapai taraf daya saing dunia (global competitiveness). Sementara itu, alokasi dana dari pemerintah sendiri maupun yang dihimpun dari penerimaan pendidikan juga terbatas.
Karena itu, perguruan tinggi juga dituntut untuk mampu menggali sumber dana di luar sumber dana konvensional yang terbatas tersebut. Kerja sama dengan dunia usaha diharapkan dapat menjadi salah satu solusi untuk menutupi kesenjangan tersebut. Namun, kerja sama tersebut juga harus dilakukan dalam koridor norma yang wajar sehingga juga tidak mengganggu otonomi perguruan tinggi.
Rektor UI Gumilar R Somantri menjelaskan bagaimana status Badan Hukum Pendidikan (BHP) memberikan UI peluang untuk melakukan strategi enterprising tanpa harus mengorbankan otonomi UI. Arwin Rasyid lebih menyoroti pada strategi dan kebijakan CSR yang dilakukan oleh Bank CIMB Niaga, terutama dalam mendukung pendidikan kualitas pendidikan tinggi juga dapat memberikan manfaat positif, di luar aspek corporate image, bagi Bank CIMB Niaga sendiri dengan tetap menjaga profesionalisme tanpa mencampuri otonomi perguruan tinggi.
Muliaman Hadad lebih menyoroti bagaimana Iluni FEUI tetap aktif memberikan dukungan positif bagi almamaternya dengan membantu menjembatani hubungan antara FEUI dan dunia usaha. Noke Kiroyan lebih menyoroti mengenai praktik-praktik CSR yang umum dilakukan di Indonesia dan di negara-negara lain, termasuk dalam kaitannya dengan pendidikan tinggi. Rikard Bagun, selaku wakil media, memberikan tanggapan kritis terhadap praktik-praktik CSR yang dilakukan oleh korporasi.
Seusai talkshow, Bank CIMB Niaga merealisasikan bantuan senilai Rp 17 miliar untuk kegiatan CSR dalam bentuk pembangunan Gedung Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI) yang berlokasi di Depok. Penyerahan bantuan ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh Arwin Rasyid, Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk, dan Gumilar R Somantri, Rektor UI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar